Pulau Lombok dikarunia oleh Tuhan berupa gunung aktif yaitu Gunung Rinjani.Gunung Rinjani merupakan keberkahan yang harus disyukuri oleh masyarakat NTB khususnya di Pulau Lombok. Sumber mata air  Pulau Lombok  berasal dari Gungung Rinjani. Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 MDPL memberikan sumber kehidupan berupa penyimpanan cadangan air yang tiada hentinya. Lombok dengan potensi kekayaan gilinya (Pulau kecil) menyimpan potensi besar berupa daya tarik yang dimilki oleh gilinya. Ada beberapa gili yang menjadi tujuan wisata favorit yang ada di Pulau Lombok seperti, Gili Layar, Gili Sudak, Gili Nanggu, Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air dan masih banyak lainnya yang belum terekspos oleh media dan masyarakat setempat.

Ada tiga gili yang menjadi tujuan wisata favorit dunia yang sudah terkenal baik dalam negeri maupun luar negeri yaitu Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno. Ketiga gili ini menyimpan potensi bisnis yang spektakuler. Salah satunya adalah bisnis penyedian air bersih atau air minum. Tiga gili yang berada ditengah laut Lombok Utara ini membutuhkan pasokan air bersih dari daratan Pulau Lombok untuk memenuhi kebutuhan baik masyarakat maupun para wisatwan yang berkenjung ke tiga gili.  Bisnis to Bisnis untuk menyediakan pasokan air menjadi bisnis yang sangat menjanjikan yang perlu digarap oleh pemerintah provinsi, kabupaten atau BUMD. PT. Gerbang NTB Emas (GNE) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang konsen dalam bisnis sektor riil untuk menunjang kemajuan ekonomi NTB dengan berbagai leding sektor yaitu PT. Gerbang NTB Emas.

PT GNE telah resmi ditunjuk oleh Gubernur NTB dengan Peraturan Gubernur (PERGUB) No. 500 -560 tentang Penunjukan PT Gerbang NTB Emas sebagai Pelaksana Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Regional Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam bisnis ini, PT GNE melakukan 2 proyek bisnis yang terdiri dari: Proyek SPAM Regional Pulau Lombok yang akan diselenggarakan melalui proses KPBU dan B to B Proyek Pengolahan dan Penyediaan Air Bersih dengan metode SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) untuk menunjang ketersediaan air bersih di daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan PDAM.

Dua model proyek ini sangat tepat diterapkan di tiga gili untuk memenuhi kebutuhan pasokan air siap minum. Nilai investasi yang cukup besar menjadi kendala ketersediaan air bersih diwilayah gili. Pemasokan terhadap air dalam kemasan ke wilayah gili merupakan keputrusan yang kurang tepat karena hal tersebut memerlukan cost yang cukup besar, sehingga dengan adanya SPAM metode SWRO menjadi angin segar bagi investor dalam mengembangkan daerah tujuan wisata di wilayah Gili.